Viral Siswi SMA Langkat di Lecehkan Teman di Kelas

Satu video yang menunjukkan seorang siswi SMA menjadi korban bullying atau perundungan temannya sendiri, viral di media sosial. Para pelaku menarik jilbab korban dan memegangi bagian sensitif korban.
Peristiwa itu disebut terjadi di SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Berdasarkan video dilihat, Minggu (15/10/2023), tampak peristiwa itu terjadi di ruangan kelas. Anak yang menjadi korban perundungan itu tampak sedang duduk di kursinya.

Terlihat ada sejumlah siswi lainnya yang juga berseragam pramuka mengelilinginya. Aksi itu direkam oleh salah seorang yang berada di depan korban.

Mereka terlihat menarik jilbab korban dan berkali-kali memegangi bagian tubuh korban, termasuk payudaranya. Korban sempat berupaya untuk memperbaiki jilbabnya yang ditarik para pelaku. Namun, lagi-lagi jilbabnya ditarik oleh salah seorang pelaku hingga rambutnya terlihat. Ada sekitar tiga kali pelaku menarik jilbab korban.

Saat itu, korban tampak hanya diam tanpa perlawanan. Dia hanya terus berupaya untuk memperbaiki jilbabnya.

Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumut M Basir Hasibuan membenarkan informasi video viral itu. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi di SMAN 1 Stabat pada Jumat (13/10).

“Itu kejadiannya hari Jumat. Benar (di SMAN 1 Stabat),” kata Basir saat dikonfirmasi.

Basir menyebut korban kini telah berusia 22 tahun. Korban memiliki keterbatasan, sehingga di umurnya saat ini dia masih duduk di bangku SMA.

Menurut Basir, korban memang kerap menjadi korban perundungan teman-temannya. Meski begitu, Basir mengaku tidak bisa menoleransi kejadian seperti itu.

“Usianya sudah 22 tahun, ada lah kita bilang keterlambatan. Mereka bercanda terlalu berlebihan,” ujarnya.

Dia mengatakan pihak sekolah telah mengambil langkah soal kasus viral itu. Ketiga anak yang melakukan perundungan itu telah membuat pernyataan permohonan maaf.

Bahkan, orang tua dari ketiga pelaku juga telah mendatang rumah korban untuk meminta maaf.

“Hari Sabtu, begitu dapat informasi sekolah langsung memanggil anak yang bersangkutan. Jadi, sudah minta maaf siswa yang tiga itu, itu langkah pertama. Langkah kedua, tadi malam sudah datang orang tua yang tiga itu ke rumah orang tua yang di-bully. Orangtuanya juga sudah minta maaf,” kata Basir.

Besok, kata Basir, pihak sekolah juga akan kembali mempertemukan pihak orang tua korban dan orang tua ketiga anak tersebut. Pertemuan itu akan dilakukan di SMAN 1 Stabat.

Tujuannya, agar para siswa diberikan pemahaman dan tidak lagi melakukan aksi yang sama kepada teman-temannya.

“Jadi, besok resminya difasilitasi sekolah, saya minta datang semua untuk dibuat pertemuan, jangan lagi ke depan ada seperti itu, walaupun kondisi anaknya seperti itu. Biar murid yang lain juga tahu, sampai seperti itu urusannya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like